Amey
menurut WHO, 1981, kanker paru primer terbagi menjadi 6 jenis utama:

1. Karsinoma sel epidermoid = squamous cell ca (42,93%)

SCC ini dibagi menjadi well, moderately, dan poorly differentiated ca. ia dtandai dengan produksi keratin, jembatan interseluler, granula keratohialin serta adanya kelompok sel neoplastik yang berbatas jelas dan dianggap sebagai gambaran khas.

SCC ini biasa terjadi pada karsinoma bronkogenik akibat penggunaan asbestos pada atap rumah, dan paparan industri seperti nikel, uranium, penambang biji kromit, dan industri pemakai arsenikum.

2. Karsinoma kelenjar (adeno carcinoma, 36,73%)

AC ini terbagia menjadi kelenjar asiner, papiler, bronkiolo alveolar, dan ca padat dengan pembentukan mukus. ia dapat diketahui dari arsitektur kelenjar dan produksi mukusnya.

3. Karsinoma sel kecil (small cell carcinoma, 16,95%)

SCC ini dibagi menjadi sel oat, sel intermedia, dan kombinasi sel oat. ditandai dengan adanya sel yg amat kecil yg tidak mengalami diferensiasi sama sekali. biasanya berbentuk bulat atau lonjong, dan kadang-kadang spindel.

4. Karsinoma sel besar (3,39%?)

KSB ini lebih jarang ditemukan, dan terbagi atas jenis sel datia, dan sel jernih.

5. Karsionoma kelenjar skuamous (adeno squamous carcinoma)
6. Tumor Karsinoid

KARSINOMA BRONKOGENIK

--GEJALA KLINIS--

1. gejala intrapulmoner

ia merupakan tanda lokal akibat gangguan pergerakan silia serta ulserasi bronkus yang menyebabkan mudahnya peradangan. batuk > 2 minggu, hemoptisis (batuk darah), nyeri dada tumpul unilateral, pneumonitis, atelektasis.

2. gejala extrapulmoner

akibat penekanan tumor pada struktur2 berikut ini:

a. n. phrenikus = paralise diafragma
b. n. rekurrens = paralise korda vokalis
c. saraf simpatik = menyebabkan "Sindroma Horner" berupa enoftalmus, miosis, ptosis dan anhidrosis.
d. vena cava superior = sindroma vena cava superior berupa : pembengkakan muka dan lengan
e. trake/bronkus = sesak o.k atelektasis total
f. jantung = ggn fungsional, efusi perikardial
g. esofagus = disfagi

dapat juga terjadi pancoast tumor, yg menyebabkan terjadinya atropi lengan, nyeri bahu, dansindroma horner.

3. gejala extrapulmonal non metastatik

a. gejala neuropatia karsinomatosa

seperti miopatia, neuropatia, perifer, degenerasi serebeler subakut, ensefalomiopatia dan mielopati nekrotik.

b. gejala endokrin

dapat muncul akibat pembentukan hormon pd karsinoma sel kecil seperti Produksi ADH(Syndroma Cusing)Hiperparatiroid dengan hiperkalsemia, Produksi insulin(hipoglikemia),Produksi gonadotropin (genikomastia),Sindroma karsinoid, dan Hiponatremia.

c. gejala jaringan ikat dan tulang

yang terutama adalah hyperthropic pulmonary osteoarthropathy --HPOAberupa penumbuhan tulang baru pada extremitas distal,jari2 tabuh yg akan menghilang dengan reseksi & vagotomi.yg terutama terjadi pada ca epidermoid (jarang pada sel kecil). akibat peningkatan kadar growth hormon.
HPOA ini biasa juga ditemukan pada ca ginjal, bronkus, dan fibroma paru.

d. gejala vaskular dan hematologik

jarang, tetapi dapat berupa thrombophlebitis, purpura dan anemia.

4. gejala extratorasik metastatik

Karsinoma bronkogenik adalah satu2nya tumor yg mampu berhub. langsung dengan sirkulasi arterial, sehingga dapat menyebar hampir ke semua organ! terutama otak, hati, dan tulang.

DIAGNOSIS

terutama ditegakkan dengan foto thorax posisi PA dan lateral dengan tanda-tanda:

-” Coin Lesion” ` Tampak ΓΈ > 5
- Hillus Kasar / Melebar
- Atelektasis
- Bayangan Pneumonia Distal stenosis
- Efusi Pleura – Hemorhagis
- Diafragma Letak Tinggi

selain foto thorax, juga dapat dilakukan sitologi sputum, bronkografi, tmografi, dan ct-scan.
pada histologi, dapat ditemukan ca small cell, maupun non-small cell.

STADIUM

stadium I
pembesaran kurang dari < 3 cm (T1), hingga ada pembesaran kelenjar hilus, atelektasis parsial (T2). tetapi TANPA ADA pEMBESARAN KELENJAR LIMFE (N0)

Stadium II
T1 atau T2, dengan pembesaran kelenjar limfe peribronkial ipsilateral (N1)

Stadium III
A. T1 atau T2 dengan pembesaran kel.limfe mediastinal ipsilateral (N2), atau tumor menyebar ke dinding dada, diafragma, perikardium, atelektasis total (T3) dengan N1 atau N2.
B. any T dengan N3, atau T4 dengan any N

Stadium IV
T apapun, N apapun, tapi dengan metastasis jauh (M1)

PENANGANAN

tahap 1&2 dapat dioperasi, tahap 3&4 tidak dapat dioperasi.

Operasi biasa dilakukan pada ca non small cell, sementara untuk small cell, biasanya sudah dlm keadaan metastasis, sehinga terapi yg diberikan hanya sitostatika dan radiasi.
regimen yg digunakan :
cyclophospamide 15mg/kg BB, Doxorubicin 40mg/m2, dan Cisplatinum 40 mg/m2 (CAP)
diberikan hingga 6x sambil diberikan radiasi
Label: | edit post
0 Responses