Amey

Assalamu alaikum,

Halo beruang, bagaimana kabarmu?

Aku tahu, kamu tidak akan pernah lagi membaca suratku yang ini.
Bukan, bukan karena Aku tidak mau mengirimkannya kepadamu,tetapi karena memang beginilah caraku mengirimkan suratku padamu.(Ah, semoga dari semua hal yang kita lalui --dan coba kamu lupakan--, kamu tidak melupakan mono-dialog kita ini..tapi, Aku tidak berharap banyak)

Rasanya sudah lama sekali kita tidak saling bertegur sapa.
Setelah perpisahan..., ah, bukan, itu tidak bisa disebut perpisahan, karena aku masih bisa melihatmu dalam hari-hari ku.

Ya, aku masih melihatmu.
Mudah sekali menghadirkanmu dalam pikiranku.
Di koridor-koridor yang kulalui, di jalan-jalan yang kulewati, di langit-langit kamarku, di bintang-bintang, dan di langit malam-malam ku.

Hari ini,setelah sekian lama,aku kembali menyapamu dalam semburat emas langit sore yang menawan.
Setelah waktu-waktu beku yang kita lalui, rasa-rasanya tadi aku menghabiskan waktu yang sama lamanya untuk mengumpulkan suara dan kekuatanku untuk menyapamu. ya, sulit dipercaya memang, Aku, menyapamu!

Memang, tidak cukup berhasil, karena saat kau berbalik (dan itu cukup sebagai penanda bahwa aku sudah memanggil namamu), aku bahkan tidak menyadari bahwa suara tercekat aneh yang tadi kudengar itu adalah suaraku sendiri. dan sudah kuduga, berbalikmu itu tidak akan lama, karena saat kau lihat aku dari sudut matamu, kau pun berpaling dan berjalan dengan kejamnya, seperti tak merasakan jantungku yang rasanya berdegup memenuhi setiap sudut di corpus badanku.

Tunggu, kumohon tunggu!
Karena aku harus menenangkan diri dulu.

Malam ini aku melihatmu hadir kembali.
Harusnya aku senang,
Tetapi, entah mengapa, dan tak tahu aku kerasukan apa, itu tidak sesuai dengan keinginanku!

karena itu, beruangku, kusampaikan surat ini untuk menyampaikan maaf-maafku...

Maaf, karena mungkin, 2 musim berangin ini telah menyapu alasanku yang menjadi alasanmu itu.

Maaf, karena Aku sungguh-sungguh tidak menyangka, bahwa Sang Khalik Yang Membolak Balik Hati akan benar-benar membalik isi hatiku.

Maaf, karena Aku tahu, setelah bermusim-musim aku mencari, tempatmu memang belum terganti, tetapi separuh inginku sepertinya tidak bisa menerima itu.

Sudah kuputuskan, ini Waktunya ber-sembunyi lagi.

Jadi, Sampai jumpa, dimusim depan y!
kurasa,kau adalah beruang yang cukup tangguh untuk menjaring ikan-ikan yang lain.^^