Amey
Setelah nyontreng nomor 3 u/ pemilu presiden di wisma latobang, kami langsung ke rumah nenek u/ berkumpul. Disana, kami dibekali uang, popmie, the kotak, roti, gogos, barongko, dan bagea dr tante2 dan nenek2 kami. Ampun2an, barang bawaan kami bertambah beratnya. Kopernya Vanty digodain krn dinilai paling besar. Tp itu krn koperku disembunyikan di mobil….hehehe….

Mendarat di ngurah Rai, kami langsung Heboh mencari barang2 di bagasi. Stlh salah t4 menunggu, dan bolak balik, akhirnya barangnya dapat juga. Langsung kami keluar dan di sambut o/ oomnya Tenri.

Bayangan kami, oomnya Tenri ini adalah seseoarng yg berkumis, berwajah tua dan berperut gendut serta datang menyambut kami bersama istrinya. Tetapi apa yg kami lihat di depan mata malah membuat lemas. Seorang pria bertubuh atletis, bekulit putih bersih, memakai baju hitam2, dan sunglass hitam pula. Ia berdiri disana, tersenyum melihat kita semua. Aaaaahhh! Aku, dan Ima kontan malu2 dan mundur ke barisan belakang. Vanty senyum2 dan mengedipkan mata sambil melihat kita berdua-paham dgn ekspresi kita- Ima mencubit dan menjerit tertahan “kknya ganteeeeennngg!!!>.<”

Nama makhluk indah itu adalah k’ Made, dialah tuan rumah kos2an yg akan kami datangi. Temannya menjemput kami,namanya k’ Ali, tdk begitu indah sebagia kaum adam, tetapi cukup ramah sebagai pria.

Kami naik kedalam mobil Nissan Grand livina abu2 (persis sperti mobilku dirumah!) milik k’Made, dan melaju membelah jalan kota Bali. Awalnya kami hanya diam2, tetapi akhirnya cair jg setelah ima memberanikan diri ngajak kita ngobrol (kk2nya dicuekin bwt nyupir aja).

Singgahan pertama kami adalah “Warung bu Tinuk”. Waah, pas banget! Meskipun penerbangan Makassar-Bali adalah penerbangan tersingkat yg kurasakan – skitar 1 jam—tapi rasa lapar ini mmg sdh menyengat dari tadi. Tetapi rupanya warung ini banyak sekali peminatnya. Tak ada t4 duduk, dan antri pesanan yang lamaaaa buanget! Sehingga kami terpaksa mengungsi ke Rumah makan padang dekat bandara. Disana, aku mengajarkan pada anak2 ini, bgmn cara makan di RM.padang, yaitu, jgn mencomot sedikit2 hidangan dalam tiap piring. Tetapi tinggalkan sj hidangan yg tdk disukai. Dan habisi hidangan yg mmg sdh disentuh – ini demi mencegah ke bangkrutan kk2 malaikat yg baik hati itu!

Habis makan, kami langsung jalan2 di KUTA!

Waaaaaaaahhhh!!! Keren buanget! Kita kalap liat2 bule berjemur, aku mulai stress ketika ke 4 adek2ku ini mendesakku u/ meminta salah satu bule u/ berfoto dgn kita. Tp dua bule pertama yg kuajak tdk ada yg mau…T_T jadi deh, kami cm bermain air dan pasir di pinggir pantai. Setelah itu jalan2 di t4 hiburan sepanjang kuta, berfoto kiri-kanan, tak peduli mau org bilang “ih, katro’nya anak2 itu” atw apalah... disini, Ima dan Vanty --dsr sejoli -- langsung bernafsu membeli kain bali dan kaos di bibir kuta. Padahal, harga disitu bisa 3 kali lipat dibanding aslinya. Aku sendiri, hanya tertarik pada sebuah kalung bergantungkan koin cina. Simpel, tp pas u/ leher berjilbabku.

Puas main di kuta. kami dipanggil o/ kk ganteng u/ segera jalan lagi (sebelum wajah bener2 terbakar) kami jalan ke pasar seni Erlangga….disini, kami jg kalap belanja,aku beli mobil2an kayu yg di mkassar bisa mencapai ratusan ribu, tetapi disini hanya 10-20 ribuan. Beli gitar mini, t4 perhiasan unik, boomerang, sepaket aromaterapi u/ mandi, dan kacang bwt oleh2. Disni jg kita menjajal harga, u/ bekal menawar di pasar Sukowati nanti (konon, ini pasar termurah, ttpi hanya berlaku klo kita bs nawar).

Bis blanja, qta ditawarin makan malam, tp dasar cewek2 yg masih pada jaim, qta smua kompakan bilang “belum lapaaar!” lgan, mmg badan udah pegel2 n’ pengen cepet2 nyimpan barang2 sih...-_-

Sampai di rumah (kos2an?)nya kk ganteng, kami dikasih satu kamar u/ dipake berlima. aku mmg g bharap banyak sbg nebengster. Tp slalu sj ada kebrutalan dari kata2 adek2ku yg polos ini. Stlh kamar qta kunci dr dalam, mrk mengeluh keras2 soal perutnya yg lapar…(ampuun deh! Pdhl tadi kan qta udah nolak!) n’ kamarnya yg sempit….ckckckc…aku dan dhia cm bisa ber-“shhhhhhh….”2 ria. Tenri, sbg tuan rumah, cm diam2 aja.

Tp g bgitu lama, pintu diketok, kami yg lagi sibuk ngeluarin smua barang2 dari koper langsung kocar kacir…gw malah langsung sembunyi diblakang pintu krn blm make jilbab, g brapa lama terdengar suara kk ganteng dari luar kamar. “yok, makan diluar yok!” gw yg udah pakean siap tidur langsung ngambil jilbab…

Eh…eh…trnyata eh trnyata, makannya bkn “diluar” di ruang tamu, tapi “diluar” di luar rumah! Langsng deh, gw buru2 pakaian, bw ransel n’ kamera!

stlh naik mobil lagi,
Kk2nya ngasih pilihan : “mau makan yg enak, apa yg halal dek?”
Kita kompakkan, jawab : “yg halaaaaaalll!!!”
Yaudah, jadinya, Mlm ini kita akhirnya makan di warung bu Tinuk (cabang dari warung bu tinuk yg tadi siang g jd kita t4in makan). Mkgn krn udah mlm, jd makanannya agak g gitu enak. Cara makannya lucu lho, kita pilih2 sperti cara makan di warteg, tp stlh itu qta dikasih “label” harga makanannya. Nanti, stlh makan, kita kumpulin “label” itu, trus dibayar deh! Wkt itu Label ku cm bertuliskan Rp 13.500…tp adek2ku? Ada yg mpe 26-28 ribu…dsrrr…tp gpp, mumpung gratis sih! Hehehe…

Yah, hari ini aku senang skaliiii!

tp Yg terpenting, mulai hari ini, aku dpt panggilan “kak Ami” dari mrk smua….hihihi…rasanya menyenangkan.(stlh skian lama ke 3 adek2 cowokku g ada yg prnah panggil “kakak” kcuali klo ada maunya sm sy)…

Mlm ini tidur kita g nyenyak gara2 Ima yg g brenti bercanda…tp sdhlah, pokonya dr jatah kasur yg cm single bed itu, sy dpt t4 yg cukup nyaman meski harus meringkuk….hehehe…

To be continued….
Amey
Tanggal 8-13 juli 2009, adalah hari bersejarah dalam hidup kami.

Aku, dan 4 org sepupu perempuanku, berkesempatan untuk jalan2 ke pulau impian smua org, ialah pulau dewata, atau pulau Bali namanya.

Sebelum memulai ceritaku, akan kuperkenalkan dulu satu2 tokoh dlm cerita ini:

Pertama, aku sendiri, biasa dipanggil “AMI”.

Pembaca blog ini pasti sdh tau siapa aku kan? Saat ini umurku 19, tinggi 156, dan berat badan dirahasiakan. Aku berbehel, tetapi krn udah lama g dikontrol, jd behel ini paling jauh hanya mempengaruhi gambar senyumku saja, tidak nafsu makanku. Krn aku mmg anak sulung, dan dalam grup ini sy lah yg tertua, maka aku lah “bos” dari tim ini.

Kedua, “ade’ DHIA”.

Ini adalah anak dari tanteku. Umurnya 15 thn. Menurutku dia anak yg sangat pintar, baru2 ini dy diterima di SMA insane cendekia dgn beasiswa (sebenarnya dy jg sdh diterima di SMA 17, dan SMUDAMA dgn kecerdasannya). Dy jg yg paling religious (atau setidaknya jika dibandingkan dgn 3 spupuku yg lain). Dy senang skali tarbiyah, dan memakai jilbab. Tp ktnya ibunya melarang dy berjilbab, maka jadilah foto2nya kali ini bernuansa short pants dan baju2 pendek lainnya.

Ketiga, “ade’ VANTY”.

Ini anggota termuda dalam tim kami. Umurnya baru 7 thn. Mengikuti mamanya, dy anak yg sangat modis dan cerdas. Sebenarnya dia lah yg membuat hari2 kita paling berwarna di bali. Dgn bermodal status “anak2” dy mampu membujuk segala wahana permainan dan t4 belanja di bali u/ memberikan kami harga termurah. Selain itu krn dy galak, bbrp kali kami smpt dpt masalah sekaligus berkah. Tp meskipun galak, dy sangat senang membantu, dan penurut sm ade’ Dhia. Dy mau2 sj klo disurh memijit, atau dititipin barang2 dlm kopernya yg mungil.

Keempat, “IMA”

Ini anggota yg paling suka bernyanyi dan berlagak centil. Dia sangat klop dengan vanty, krn sama2 galak, tukang mengeluh, pundungan, dan ceplas-ceplos. Aku kadang2 stress mengontrol kata2 yg dikeluarkannya. Sebab, klo vanty mgkn dimaklumin krn msh anak2, tp IMA sdh berusia 15 thn. Saat ini sdg skolah di SMK farmasi. Meskipun sdikit kurang klop, kami ttp bisa jalan2 dgn heboh.

Ke lima, “TENRI”.

Juga berusia 15 tahun. Dia anggota yg paling pendiam dan tak banyak bicara maupun bergaya di kamera. Anaknya sangat sabar dan baik. Klo kami mulai capek, kadang2 kami menggodanya u/ ikut tertawa atau ngobrol dgn kami. Tetapi sulit jg membuatnya relax, Mgkn krn dy mmg blm terbiasa jalan2, shingga agak canggung (Sama seprti ortunya yg tdk banyak gaya wkt jalan2 bersama ibu, ayah dan tante2-oom2ku di luar ) Pdhl dy lah yg menyediakan akomodasi u/ kita slama 3 hari pertama. Hehe…

Dan grup ini mengalami evolusi2 nama tergantung waktu dan tmptnya :

Di saat2 awal di bandara hasanuddin, kami menamai diri sebagai “Wanita Bumbu”, soalnya kami berlima, tp g mau ikut2an dgn nama “Spice Girls”..he13x.

Hari2 pertama saat supir nya dokter Dewa (residen ayahku), Pak Romi masih mengantar kami kesana kemari mengelilingi bali. Nama tim kami berubah menjadi “Romy’s Angel”!>.<

Dan hari2 terakhir saat distributornya semen Tonasa-Pak Yan- yg mengajak kami jalan2, kami tdk merubah nama jd “yan’s angel” krn kmi tdk bgitu klop dgn bpk yg tdk bisa disuruh2 seperti pak romi ini… jd,kami tdk bernama lagi deh!padahal stlh masuk hari ke dua dan ketiga bersama pak Yan, kami jd klop jg pd akhirnya….-_-

Okay, inilah kisah kami! Selamat membaca!^^