Inspirasi ini menghampiriku saat ritual gosok-gigi-sblm-tidur bbrp menit yg lalu.
Gw tiba2 aj berpikir. Knp ya, wanita itu lebih setia, dan lebih sulit poligami dibandingkan pria?
Klo ada yg tahu, dlu gw prnah nulis soal perbedaan pria n ‘wanita dlm sikapnya thdp lawan jenis (ntahlah, dlm blog ini, atau di bulbo Friendster).isinya bgini:
Pria, akan bangga dgn brp jumlah wanita yg berhasil ditaklukkannya.
Sedangkan Wanita, akan bangga dgn brp jumlah pria yg berhasil di tolaknya.
Pernyataan ini kudapatkan dlm buku yg mmbahas mengenai perempuan (gw lupa apa judulnya).Dy memasukkan pernyataan diatas ini sbg suatu “pendapat umum, yg tdk berlaku umum”.
Meskipun gw blm bisa berbangga dgn jumlah pria yg tlh kutolak .
(pernyataan pembelaan diri gw: “jelas dong, gw kan’ udah membatasi diri bwt g pacaran, wajar dong, klo sulit mendpatkan pria yg mau nembak gw bwt dinikahin diusia gw yg masih segini??i’m waiting for someone that really had the commitment, bcoz love is not for the best you can find, but love, is about commitment”)
Ya, cinta itu, adalah kesetiaan…itu yg kuharapkan dlm hidupku.
Tp segila apapun diriku dlm membarier diri. Rupanya keinginan u/ menambah jumlah pria yg ditolak, memang ada… dan kuanggap sj keinginan itu manusiawi. Dan gw menikmati setiap momen mengingat penembakan2 yg tlh berlalu tsbut. Rasanya??...manis.
Manis, terutama krn gw bisa menjaga diri dlm batas2 yg diperbolehkan agama. (meskipun, gw blm bisa menjamin hijab hati, mata, pikiran, dan tingkah lakuku masih dlm batas2 agama Islam atw g).
Manis, krn gw tlah berhasil mengalahkan diriku u/ menjaga diri dr “membatasi rezeki yg mungkin, akan datang yg lebih baik”(ini istilah nyokap gw). Ortu gw, trmasuk yg sungguh, sangat protektif dlm hal ini. Siapapun pria yg masuk dlm cerita sehari2 gw, pasti gw dianamnesis tambahan u/ menerangkan mrk…sebab, berpacaran, bagi gw, sama dgn mengikatkan diri. dan gw blm siap u/ itu, jd drpd stngah2, langsung nikah bknnya lebih baik? Atw stidaknya, jika suatu saat gw mnyerah dan berpacaran, gw bharap, org itu, adalah suamiku kelak.
Manis, krn gw bisa menjaga diri gw dari “kontaminasi” yg sangat ingin dimiliki o/ tmn2ku yg sdh pernah pacaran. Sbagian besar tmnku,merasa menyesal (tp g bisa gw pungkiri, mrk kliatan bahagia tuh…).
Manis, krn gw teringat kata2 imam Ali:
Ada 3 sifat wanita yg sangat baik, tetapi sangat buruk jika seorang pria memilikinya:
- Angkuh, yg berarti, wanita itu dpt menjaga kehormatannya
- Pelit, yg berarti, wanita itu dpt menjaga harta suaminya.
- Penakut, yg berarti, wanita itu dpt menjaga dirinya.
Gw g tau,hal ini masih, atau bahkan pernah nge’trend’ atau g. tp kurasa, hal ini ada benarnya.bayangkan saja, ada seorang pria yg mempunyai ketiga sifat diatas…ikh, ada g ya, ce yg mau???
Mskipun gw g bisa mempunyai ke 3 sifat wonderwomen versi Imam Ali, tp stdknya dgn menolak pria2 itu, gw pernah bertindak angkuh, walau hanya sesaat.
Dari penjabaran yg sungguh blak2an diatas itu, gw menyimpulkan ,
Mengapa Poligami lebih sering terjadi drpd poliandri.
Selain krn “prinsip cawan dan botol air” yg sungguh masuk akal, selain juga krn wanita lbih punya jiwa pengabdian, dan selain jg krn poligami akan mengurangi jumlah penduduk, sedangkan poliandri akan memenuh sesakkan dunia (dan tentu membuat pemerintah cina dan Indonesia tdk senang).
Wanita, mempunyai perasaan ‘angkuh’ dgn kadar yg lebih tinggi dibanding pria.
Karena itu, sekali ia menyerahkan dirinya, dia akan menjadi tidak berdaya, dan takluk pada imamnya tersebut.
Mengakhiri tulisan ini, dgn 1 doa yg terbersit dlm kalbu: ”Semoga, gw dpt pria yg benar2 sholeh dn bisa betul2 bertanggung jwb dlm kepemimpinannya…amien.”