"Setiap hari adalah Asy-Syura, setiap tempat adalah Karbala..."
Itulah perasaan yg tertanam di dadaku setelah perayaan (peringatan) asy-syuro malam 10 Muharram kemarin (tanggal 6 Januari malam).
acara itu di selenggarakan di gedung lestari 45, suatu gedung dibelakng mesjid, depan Universitas Muslim Indonesia.
acara itu berlangsung sejak magrib melangkah ke Isya, hingga lepas tengah malam.
alhamdulillah, latihan pementasan narasi ttg peristiwa karbala yg di musikalisasi dapat berjalan,hanya saja.
meskipun kami melakukan pertunjukan dengan baik.tapi karena kesalahan teknis dari sound system yg merindingkan telinga kami semua selama hampir setengah pertunjukan.
kami agak kecewa, krn jelas pertunjukkan kami g didengar oleh audience.
tp untungnya klimaks narasi tidak terganggu lagi o/ suara "ngiiiing" dari sound system yg error.
tp gawatnya, justru sy, yg g bisa sm skali menangisi peristiwa syahidnya al-Husain di karbala.
soalnya, sy malah mati2an menahan tawa melihat sikap lebay dari ketua panitia dkk yg nangis meraung2...
oh my...GOD...
stress berat sy...
gimana gak? 3 tahun kemarin asy-syuro sy berjalan lancar dan khusyuk, tapi kali ini stetes pun air mata tak dapat terperas dari mataku.
hanya sedikit ternyuh saat palestina di singgung sedikit.
mungkin karna slama pertunjukan pikiranku penuh dgn pertanyaan ttg ritual asy-syuro ini......
btw, lanjut ke everyday is asy-syuro, every place is karbala deh..
dari acara ini,satu hal yg sangat kusetujui adalah kalimat diatas ini.
Bukan hanya krn tulisan itu tertulis jelas dibelakang kaos merchandise yg baru kubeli di lokasi peringatan asy-syuro...tapi
memang sudah seyogyanya kita menganggap hari2 kita dalah asy-syuro, hari2 dimana kita hrus slalu ingat akan kematian dan pengorbanan para syahid dan syahadah. gw jd ingat kalimat
"kematian adalah guru yg paling baik"
disamping pengalaman tentunya...
soalnya klo qta slalu ingat mati, kita g akan menyia2kan sedetikpun hidup ini.
selanjutnya, bahwa stiap tempat adalah karbala.
karbala adalah tanah perngorbanan.
dari hal ini sy blajar, untuk mengingatkan diri sendiri, agar selalu berniat sblm melakukan sesuatu, tentunya niat itu krn ALLAH SWT.
agar setiap kegiatan yg kita lakukan itu bernilai ibadah.
dan kalau2 kita mati, kita akan senantiasa berada dlm keadaan syahid.
semoga...hal itu membekas dalam hatiku, dan hati para pembaca.
KULLU YAUMIN ASY-SYURA, KULLU ARDIN KARBALA
(itulah judul lagu penutup narasi yg tidak sempat kami mainkan kemarin, karena pemain musiknya sendiri tenggelam dalam isak tangis mengenang al-husain...)
God, kuharap hatiku ini sedikit lebih peka u/ meneteskan air mata bagi al-husain tercinta.
Itulah perasaan yg tertanam di dadaku setelah perayaan (peringatan) asy-syuro malam 10 Muharram kemarin (tanggal 6 Januari malam).
acara itu di selenggarakan di gedung lestari 45, suatu gedung dibelakng mesjid, depan Universitas Muslim Indonesia.
acara itu berlangsung sejak magrib melangkah ke Isya, hingga lepas tengah malam.
alhamdulillah, latihan pementasan narasi ttg peristiwa karbala yg di musikalisasi dapat berjalan,hanya saja.
meskipun kami melakukan pertunjukan dengan baik.tapi karena kesalahan teknis dari sound system yg merindingkan telinga kami semua selama hampir setengah pertunjukan.
kami agak kecewa, krn jelas pertunjukkan kami g didengar oleh audience.
tp untungnya klimaks narasi tidak terganggu lagi o/ suara "ngiiiing" dari sound system yg error.
tp gawatnya, justru sy, yg g bisa sm skali menangisi peristiwa syahidnya al-Husain di karbala.
soalnya, sy malah mati2an menahan tawa melihat sikap lebay dari ketua panitia dkk yg nangis meraung2...
oh my...GOD...
stress berat sy...
gimana gak? 3 tahun kemarin asy-syuro sy berjalan lancar dan khusyuk, tapi kali ini stetes pun air mata tak dapat terperas dari mataku.
hanya sedikit ternyuh saat palestina di singgung sedikit.
mungkin karna slama pertunjukan pikiranku penuh dgn pertanyaan ttg ritual asy-syuro ini......
btw, lanjut ke everyday is asy-syuro, every place is karbala deh..
dari acara ini,satu hal yg sangat kusetujui adalah kalimat diatas ini.
Bukan hanya krn tulisan itu tertulis jelas dibelakang kaos merchandise yg baru kubeli di lokasi peringatan asy-syuro...tapi
memang sudah seyogyanya kita menganggap hari2 kita dalah asy-syuro, hari2 dimana kita hrus slalu ingat akan kematian dan pengorbanan para syahid dan syahadah. gw jd ingat kalimat
"kematian adalah guru yg paling baik"
disamping pengalaman tentunya...
soalnya klo qta slalu ingat mati, kita g akan menyia2kan sedetikpun hidup ini.
selanjutnya, bahwa stiap tempat adalah karbala.
karbala adalah tanah perngorbanan.
dari hal ini sy blajar, untuk mengingatkan diri sendiri, agar selalu berniat sblm melakukan sesuatu, tentunya niat itu krn ALLAH SWT.
agar setiap kegiatan yg kita lakukan itu bernilai ibadah.
dan kalau2 kita mati, kita akan senantiasa berada dlm keadaan syahid.
semoga...hal itu membekas dalam hatiku, dan hati para pembaca.
KULLU YAUMIN ASY-SYURA, KULLU ARDIN KARBALA
(itulah judul lagu penutup narasi yg tidak sempat kami mainkan kemarin, karena pemain musiknya sendiri tenggelam dalam isak tangis mengenang al-husain...)
God, kuharap hatiku ini sedikit lebih peka u/ meneteskan air mata bagi al-husain tercinta.