Amey
Mumpung lagi jaman2nya ngurus KRS di kampus, n' lagi sibuk2nya diriku memikirkan sistem perkuliahan di fakultas kedokteran universtas hasanuddin tercinta, maka kutulislah sedikit masalah yg meresahkanku...

Banyak hal yg telah berubah sejak :
1.dipressnya masa kuliah kedokteran dari 7 thn menjadi 5 tahun.
2.diterapkannya sistem KBK dgn mewujudkan PBL dan CSL
3.juga bersamaan dgn diterapkannya kuliah sistem (bkn lagi perbagian).
4.yang dimasukkan dlm bentuk paket2 mata kuliah yg harus diambil per semester.

implikasi dari 4 poin itu adalah Perubahan besar2an:

1. dari poin yg mempersingkat waktu itu,
tentunya m.siswa dosen dan segenap civitas akademik dituntut u/ mempercepat langkahnya, dari segala aspek, termasuk m.siswa, u/ mempercepat daya serapnya pada pelajaran. dosen2, diharapkan u/ taat mengikuti jadwal, sebab waktu mengajarkan materi yg seharusnya dulu mereka ajarkan dlm 3-6 bulan, harus dipres dlm 1 kali pertemuan yg hanya berdurasi 2 jam...pegawai2pun, seharusnya jgn terlambat dlm memproses segala bentuk administrasinya, agar tdk menghambat laju perkuliahan, seperti scptnya mengeluarkan nilai2 kami agar pengurusan KRS g mandek sperti yg kami alami dimasa penyambutan smster 4 ini.

2. sistem PBL dan CSL yg memng patut diacungi jempol,
inilah kelebihan sistem baru daripada yg lama, dimana kami sbg m.siswa diberikan pengetahuan klinik dimasa preklinik, lebih cepat daripada kk2 kami dulu, dan lebih menarik u/ kami pelajari.
luar biasa memang, mengikuti umur manusia yg semakin pendek, manusia memg harus mempercepat segalanya. tp masalhnya, lagi2 mslh civitas akdemiknya, dosen2 di FK UNHAS tercinta, rupanya terlalu sibuk shingga jarang masuk dlm kelas2 PBL/CSL yg memg bolehlah di anggap remeh, toh, tutor hanya sbg pengamat didlm ruangan' kan? ngapain jg mrk jadi kambing congek di situ? masih banyak hal yg lebih menghasilkan uang daripada stay dlm ruangan yg g jelas, dgn m.siswa yg masih pada bingung n' blum mpersiapkan bahan. klo CSL, sdh mndekati penyempurnaan, tp masih di sistem pengajarannya yg mengikuti sistem perkuliahan...hal ini membuat sgla hal menjadi rancu. misal, klo qta lg anamnesis di sistem kardio,,,pertanyaan2 qta cm menyangkut hal2 di kardio, pdhl knyataannya kan g ky gitu...? S1 itu u/ jd dokter umum, bkn u/ jd spesialis!

3. diterapkannya kuliah sistem,
klo dulu, dibagi2 dgn nama : "bagian" anatomi,interna, biokim, histo dst2...maka skrg dlm bentuk sistem, Sistem Dasar diagnostik dan terapi, Biokimia, Respirasi, Hematologi...dst2.
rancunya, tenaga pengajar kita msih mrupakn produk lama, dari "bagian"2, tp mereka mengajar kami di "sistem", sering kali ada hal2 yg seharusnya sudah kami pelajari tp ternyata blum, krn kami tdk blajar dasar2 anatomi, biokim, histo, dkk sblm bljr sistem endokrin misalnya...
hal ini sbnrnya bisa disiasati dgn menerapkan sistem kuliah rutin u/ hal2 dasar sprti anatomi dan tidak mengikuti sistem yg hanya menyajikan kuliah pakar. spy plajaran dsr dpt kami kuasai juga. selain itu, dokter2 pre klinik akan lebih exist, lebih banyak kerjaan dan akhirnya lebih dihargai o/ m.siswa.(perlu diketahui bahwa dlm sistem kuliah "sistem", yg dominan hanya dokter2 klinik. dan dokter2 preklinik terkesan diabaikan, sehingga mereka pun terlihat ogah2an mengajar...u/ m.siswa kdokteran yg mbaca ini, pasti dpt mengamati sndiri...)

4.bentuk pengambilan sks per semester yg dimasukkan perpaket.
disini, peran PA jd hampir tidak ada, knp? soalnya, tiap smester qta udah diwajibin ambil 23 sks, entah IPsmester lalu kita itu 4, atau cm 0,9...smua harus ambil 23 sks/smester.
mnurutku, ini bahkan lebih parah dari sistem skolahan dulu, yg stidaknya masih meninggalkelaskan murid yg dianggap blum mampu naik kelas.

4 poin itu kutulis sesingkat mungkin, jd maafkan jika ada yg blm begitu mengerti.
masih ada poin2 lain dan sambungan cerita2 dari 4 poin yg sdh ada.
hal ini meresahkanku, klo ad tmn2 kedokteran yg mbaca ini, punten di komment ya!