Amey
seorang tua yg bijaksana, pernah bertanya pada seekor burung merak yg sedang menggugurkan bulu2nya.

wahai burung merak, mengapakah kau mau menanggalkan bulu2mu yg indah itu?
bukankah bulu2mu yg indah itu adalah anugrah yang sungguh besar dari Tuhan?
banyak penyair yg berbut ingin mendapatkan bulumu untuk diisi pena dan dijadikan media untuk menyebar luaskan ilmunya lewat tulisan...
banyak desainer yg memburu bulumu untuk menjadikannya perhiasan dalam rancangan baju2nya.
banyak wanita yg terkesima dengan keeleganan bulu2mu itu.
maka mengapakah kamu mau menanggalkannya?

sang merak melirik pak tua, dia menarik nafas, dan berkata...

wahai pak tua, sesungguhnya saya sudah capek dengan bulu2 ini, jika saya berjalan dihutan, tak henti2nya pemburu mengejarku, dan aku terlalu takut berlari dan menerobos pepohonan karna takut bulu-buluku ini kusut dan rontok...sy sudah capek, lebih baik kutanggalkan saja bulu2 pembawa celaka ini.

sambil tersenyum, pak tua bijak itu mengatakan.

kamu tidak perlu menggalkan bulu2mu itu wahai merak, kamu hanya perlu menanggalkan kecintaanmu kepada bulu-bulumu itu. jika kamu menanggalkannya, kamu akan merasa bahagia, meskipun ada org yg berusaha merebut bulu2mu itu.


begitu pula kita, manusia, kita bagaikan merak itu, dan bulu2 kita itu adalah harta, kekuasaan, dan kesenangan di dunia ini.
kita tidak harus menanggalkan bulu2 itu (meninggalkan aktivitas duniawi), tetapi kita cukup menanggalkan "Rasa cinta pada dunia" ini.
dengan demikian, kita tidak akan merasa menderita oleh "bulu2" kita itu....


rewrite by : Ame...
from:USt.Jalal....
0 Responses