Amey
16 April 2013
Jam 7.20 malam seorang pasien remaja usia 15-18 tahun masuk dengan kaki terbalut dan mengeluarkan banyak cairan. Ia masuk ditemani oleh banyak teman-teman berbaju gamis dan bersorban.

Dari anamnesis, rupanya anak ini ketusuk paku sekitar 7 hari yang lalu, ia kemudian dibersihkan 2 hari yang lalu dan diberikan injeksi tetanus toxoid 0.5 ml. namun karena sudah lewat 5 hari baru di insisi, ia kemudian datang di UGD ku dengan gelembung besar di maleolus lateralisnya, serta tumpukan pus diseluruh pedis dextranya. Tindakan drainase sekret kulakukan di bagian yang menggelembung saja, selebihnya saya serahkan untuk ditangani di poli bedah esok harinya.


Nah, ini dia kondisi kaki nya sebelum di drainase, dimana terdapat tumpukan hematom di maleolus lateralis dan keseluruhan kakinya yang bengkak itu berisi pus

Mungkin inilah pentingnya kita mengedukasi pasien agar bila terdapat luka tusuk pada kaki akibat benda yang tidak steril, sebaiknya harus segera dilakukan cross insisi di rumah sakit, atau puskesmas. penundaan hanya akan membuat luka bertambah parah dan menjadi infeksi, serta sangat beresiko terjadi tetanus.

Hal lain yang menarik dari kasus ini adalah, betapa sabar anak remaja ini menerima semua tindakan yang saya lakukan. tidak sedikitpun ia berteriak, menangis, atau mengeluh saat pus kakinya ku insisi. Ia hanya terus menerus beristigfar dan ditenangkan oleh teman-teman bersorbannya. Saya sudah tau anak ini kuat, karena ia sanggup menahan sakit ketusuk pakunya selama 5 hari. Saat pasiennya mau pulang, pengurus pesantrennya mengeluarkan uang untuk membayarku... wow! ini pertama kalinya ada pasien yang mau membayarku! sekalipun di tolak, tapi dia menyelipkan 20 ribu ke tangan perawat untuk diberikan padaku. wah, terima kasih banyak pak..! i'm so happy. melihat bapak-bapak bersorban yang membawa iphone tadi itu, saya jadi berpikir, bahwa memang menjadi muslim yang baik itu tidak mesti tampil kumal dan kucel karena keinginan zuhud... si bapak bersorban tadi buktinya, wajahnya berseri-seri, senantiasa tertunduk dan tidak menatap mataku secara langsung, kemudian ia memegang gadget yang keren ditangannya, pertanda ia tidak ketinggalan jaman dan terus mengupdate ilmunya. well..I'm proud to be a moslem! ^^
Amey
Sudah hampir 4 bulan menjalani kehidupan sebagai dokter intership di Kabupaten Maros. Siklus UGD ku akan segera berakhir dan digantikan dengan stase di PKM Tanralili.
Banyak hal yang menarik dari UGD maros, pasien yang pernah ku temui juga sangat beragam dan penuh cerita lucu hingga mengharukan.
Beberapa cerita lucu itu rasanya sayang sekali jika dilupakan..mungkin saya akan berusaha mengurainya satu persatu agar suatu saat nanti saya akan membaca ulangnya dan amazing sendiri dengan pengalaman hidup itu.

My Birthday @UGD : MR.Katrok

Saat kak fachrie datang ke UGD membawakan kue dan buah langsat hari itu, keadaan UGD lagi panik-paniknya, jadi saya tidak sempat mengajak dia banyak bicara. meskipun senang sekali rasanya ada yang membawakan hadiah jauh-jauh ke maros. :)
saat itu saya ingat, ada pasien yang mengalami robek dibagian jempol kaki akibat kegilas mobil. sang pemilik mobil yang sangat bertanggung jawab itu pontang panting mengurus segala kerugian yang dialami oleh pemilik kaki. lucunya, kami tidak percaya, bahwa sang pemilik mobil ini ternyata katrok juga orangnya! haha...
waktu ia pulang dari ruang radiologi, dia memberikan foto kaki pasien itu pada perawat, kemudian saya datang padanya, bertanya :
Saya : "mana fotonya pak?"
Bapak : "itu dok, ada di perawat, tapi tinggal di cuci"
Saya : "dicuci?"
awalnya saya bingung, tapi akhirnya saya dan seluruh jajaran UGD dan kak fachrie ketawa gila-gila karena ternyata bapak itu berpikir foto x-ray yang hitam putih itu cuma klise, dan masih harus di cuci... =__=

*Iya pak, saya ngerti... ini memang mirip banget sama klise... =_=

Setelah itu, bapak itu datang lagi membawa sekantong obat, set infus dan cairan, dia kemudian menyerahkan obat itu pada pasien dan perawat.
awalnya ia datang, bertanya : "dok, boleh pasiennya minum obatnya?" dengan enteng, saya jawab, "silahkan pak,diminum". dia kemudian pergi namun tak lama ia kembali lagi, bertanya : "Dok, kalo obat yang ini gimana cara minumnya??" (sambil mengancungkan botol infus RL)
Bwahahahahah! kami semua ketawa kembali!
wkwkwkw..luar biasa ini bapak, dalam sehari kami dibuat tertawa gila-gilaan di siang bolong... ckckck...
bawa mobil, tapi ternyata uneducated... jadi orang kaya itu gak mesti teredukasi rupanya. haha.
*Ini loh botol RL... memang susah tawwa di buka.. (Harusnya saya resepkan sedotan juga ) hahaha...!