Yang paling aku takutkan ialah keakraban hati
dengan kemunkaran dan dosa
jika suatu kedurhakaan berulang kali di kerjakan
maka jiwa menjadi akrab dengannya
hingga ia tak lagi peka, mati rasa
-Hasan Az Zayyat, Rahimahullah-
Adalah nurani, penjaga kesucian diri yang di karuniakan Allah SWT kepada setiap hambanya.
Ia adalah suara hati,yang sungguh jernih dan halus tegurannya.
ia begitu jujur, meskipun tanpa kata-kata,
nasehatnya menggema dalam hening, sehingga kita tak kuasa menangkalnya.
Tak ada yang lebih tajam dari nurani, ketika ia menghentak kita dari beragam kesalahan dan alpa. begitu tipis, begitu mengiris...
Nurani adalah jeruji jiwa,
ketika kita berdosa, jeruji itu berteriak keras memperingatkan jiwa.
tapi semakin kita berdosa, jeruji semakin berkarat.
semakin lama...semakin lemah dentingan dan seruannya.
Apa yang bisa membuat jeruji itu melemah?
Ialah dosa yang diulang dan diulang.
Semakin sering ia diulang, semakin akrab ia dengan kita.
semakin lama nurani akan semakin tertutup oleh dosa.
dan ketika penumpukan semakin kronis dan tak terobati,,,
akan datang cap dari Allah Subhanahu wa ta'ala, untuk mematikan hati.
Ya, mematikan hati,
seperti yang dilakukan dokter gigi kepada gigi yang terus-menerus sakit,
dokter akan memberikan arsen, untuk mematikan syaraf, agar tak ada lagi protes terhadap gangguan rasa sakit.
Ya Tuhan, maafkan dosa yang terus berulang ini,
jangan pernah Engkau matikan hatiku,,,
jangan pernah Engkau campakkan aku dalam gelap...
terus peringati aku melalui karunia Nurani-Mu...
Karena aku tak ingin, penglihatan, pendengaran, dan fu-ad ku menjadi tersangka dalam pengadilan nanti...
"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya, Sesungguhnya pendengaran, PENGLIHATAN, dan fu-ad, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya."
(Q.s. Al Israa' 17:36)
Bismillahirrahmanirrahiim...
Ah, hari ini harus lebih baik dari yang kemarin!