EPIDEMIOLOGI
Kanker kolorektal merupakan penyakit keganasan tertinggi pada saluran pencernaan.
ia merupakan penyebab kematian ketiga tertinggi pada wanita setelah kanker payudara dan serviks. sementara pada pria, ia juga menempati urutan ke-3 setelah kanker paru dan prostat.
kanker kolorektal bisa terjadi di bagian kolon mana saja, tetapi paling sering adalah di daerah sigmorektal.
ETIOLOGI
Etiologinya, bisa berawal dari bentuk polyp. atau karena inflammatory bowel disease (colitis ulcerative, chron's), ia besifat diturunkan pada turunan pertama (syndrome lynch 1 dan 2), terbukti juga bahwa asupan nutrisi sangat berpengaruh, dimana diet tinggi lemak,dan alkohol, serta rendah serat dan kalsium, akan meningkatkan resiko terkena Ca kolorektal.
MAKROSKOPIS DAN HISTOLOGIS
Ca colorectal ini bisa muncul dalam 3 bentuk:
1. Poliposis/fungating/vegetatif
pada tipe ini, ca muncul dalam bentuk penonjolan keluar sperti bunga kol, terutama
ditemukan pada caecum dan colon ascendens.
2. Bentuk Skirus
pada tipe ini, dia akan bersifat menyempitkan lumen, sehingga seiring muncul
gejala obstruktif. dia terutama muncul pada daerah colon descendens, rektum, dan
sigmoid.
3. Bentuk ulceratif
tipe ini memunculkan tanda nekrosis sentralis, ia terutama pada daerah rektum
secara histologis, dia dapat terbagi 6. (adenocarcinoma, signet ring cell carcinoma, sqamous cell carcinoma, adenosquamous carcinoma, karsinosarkoma, dan undifferentiated carcinoma), tetapi yang tersering adalah tipe adenocarcinoma.
METASTASIS
penyebaran tumor lebih cenderung secara sirkuler, daripada longitudinal. dan lebih kearah cephalad daripada cauda.
penyebarannya dapat secara perkontinuitatum ke jaringan sekitarnya, secara limfogen ke para kolika, mesenterika dan para aortal, dan secara hematogen kearah hepar, dan jika ca nya terdapat pada 1/3 distal rektum, dia bisa ke paru.
GEJALA KLINIS
gejala klinis sangat tergantung dari letak kankernya.
1. ca pada colon kanan = nyeri akibat infiltrasi, terdapat perdarahan yg tersembunyi, gejalanya cenderung diare. dispepsi,anemia, dan KU yg menurun sering terjadi.
2. ca pada colon kiri = nyeri lebih dikarenakan oleh obstruksi, perdarahan dapat mikro atau makroskopis, jarang dispepsia, anemia dan Ku sangat lambat terjadi.
3. ca pada rektum = nyeri lebih akibat tenesmus, sehingga defeksinya selalu tenesmus.perdarahan selalu makroskopis, jarang dispepsia, dan anemis dan KU menurun lambat terjadi.
DIAGNOSIS
diagnosis ditegakkan dengan:
1. rectal touche
2. colonoscopy dapat menegakkan 100 % diagnosis
3. barium enema terdapat gambaran: arrest, stenosis, filling defect, dan deviasi.
4. Laboratorium (darah rutin, CEA, LFT)
5. usg dan ct-scan untuk evaluasi hepar dan abdomen terhdap metastasis
STAGING
I. Kanker terbatas pada dinding usus (submukosa, muskularis propria)
II. Kanker sudah ke lemak perirectal dan lapisan serosa (sub serosa, sub colica,
perirectal, peritoneum visceral)
III.Kanker menyebar melalui limfe
IV. Kanker metastasis jauh
PENATALAKSANAAN
tergantung dari letak
1. pada kolon kanan, dilakukan hemikolektomi kanan
2. pada kolon kiri, dilakukan hemikolektomi kiri
3. pada rektum, dilakukan "rule of third" yaitu :
a. jika letak ca > 12 cm dari anus, dilakukan reseksi anterior.
b. jika letak ca 7-12 cm dari anus, dilakukan eksisi lokal
Stadium I = Reseksi anterior rendah(RAR) dan TME (total Mesorectal excision)
staidum II/III = Terapi kombinasi multipel (MCT) + RAR + TME
c. jika letak ca < 7 cm dari anus,
Stadium I = reseksi abdominoperineal (APR)-colostomy- + TME
Stadium II/III = MCT+ARP+TME
pada yg non-operabel, diberikan terapi paliatif berupa.
1. colostomy di bagian proksimal dari kanker
2. pitasan ileocolostomy
3. berikan radioterapi
4. berikan chemoterapi
untuk stadium I tidak usah, stadium II masih dipertimbangkan
untuk stadium III berikan 5FU/folic acid atau capecitabine selama 6 bulan
untuk stadium IV berikan5FU/folic acid atau capecitabine +oxaliplatin atau irinotecan selama 6 bulan
Kanker kolorektal merupakan penyakit keganasan tertinggi pada saluran pencernaan.
ia merupakan penyebab kematian ketiga tertinggi pada wanita setelah kanker payudara dan serviks. sementara pada pria, ia juga menempati urutan ke-3 setelah kanker paru dan prostat.
kanker kolorektal bisa terjadi di bagian kolon mana saja, tetapi paling sering adalah di daerah sigmorektal.
ETIOLOGI
Etiologinya, bisa berawal dari bentuk polyp. atau karena inflammatory bowel disease (colitis ulcerative, chron's), ia besifat diturunkan pada turunan pertama (syndrome lynch 1 dan 2), terbukti juga bahwa asupan nutrisi sangat berpengaruh, dimana diet tinggi lemak,dan alkohol, serta rendah serat dan kalsium, akan meningkatkan resiko terkena Ca kolorektal.
MAKROSKOPIS DAN HISTOLOGIS
Ca colorectal ini bisa muncul dalam 3 bentuk:
1. Poliposis/fungating/vegetatif
pada tipe ini, ca muncul dalam bentuk penonjolan keluar sperti bunga kol, terutama
ditemukan pada caecum dan colon ascendens.
2. Bentuk Skirus
pada tipe ini, dia akan bersifat menyempitkan lumen, sehingga seiring muncul
gejala obstruktif. dia terutama muncul pada daerah colon descendens, rektum, dan
sigmoid.
3. Bentuk ulceratif
tipe ini memunculkan tanda nekrosis sentralis, ia terutama pada daerah rektum
secara histologis, dia dapat terbagi 6. (adenocarcinoma, signet ring cell carcinoma, sqamous cell carcinoma, adenosquamous carcinoma, karsinosarkoma, dan undifferentiated carcinoma), tetapi yang tersering adalah tipe adenocarcinoma.
METASTASIS
penyebaran tumor lebih cenderung secara sirkuler, daripada longitudinal. dan lebih kearah cephalad daripada cauda.
penyebarannya dapat secara perkontinuitatum ke jaringan sekitarnya, secara limfogen ke para kolika, mesenterika dan para aortal, dan secara hematogen kearah hepar, dan jika ca nya terdapat pada 1/3 distal rektum, dia bisa ke paru.
GEJALA KLINIS
gejala klinis sangat tergantung dari letak kankernya.
1. ca pada colon kanan = nyeri akibat infiltrasi, terdapat perdarahan yg tersembunyi, gejalanya cenderung diare. dispepsi,anemia, dan KU yg menurun sering terjadi.
2. ca pada colon kiri = nyeri lebih dikarenakan oleh obstruksi, perdarahan dapat mikro atau makroskopis, jarang dispepsia, anemia dan Ku sangat lambat terjadi.
3. ca pada rektum = nyeri lebih akibat tenesmus, sehingga defeksinya selalu tenesmus.perdarahan selalu makroskopis, jarang dispepsia, dan anemis dan KU menurun lambat terjadi.
DIAGNOSIS
diagnosis ditegakkan dengan:
1. rectal touche
2. colonoscopy dapat menegakkan 100 % diagnosis
3. barium enema terdapat gambaran: arrest, stenosis, filling defect, dan deviasi.
4. Laboratorium (darah rutin, CEA, LFT)
5. usg dan ct-scan untuk evaluasi hepar dan abdomen terhdap metastasis
STAGING
I. Kanker terbatas pada dinding usus (submukosa, muskularis propria)
II. Kanker sudah ke lemak perirectal dan lapisan serosa (sub serosa, sub colica,
perirectal, peritoneum visceral)
III.Kanker menyebar melalui limfe
IV. Kanker metastasis jauh
PENATALAKSANAAN
tergantung dari letak
1. pada kolon kanan, dilakukan hemikolektomi kanan
2. pada kolon kiri, dilakukan hemikolektomi kiri
3. pada rektum, dilakukan "rule of third" yaitu :
a. jika letak ca > 12 cm dari anus, dilakukan reseksi anterior.
b. jika letak ca 7-12 cm dari anus, dilakukan eksisi lokal
Stadium I = Reseksi anterior rendah(RAR) dan TME (total Mesorectal excision)
staidum II/III = Terapi kombinasi multipel (MCT) + RAR + TME
c. jika letak ca < 7 cm dari anus,
Stadium I = reseksi abdominoperineal (APR)-colostomy- + TME
Stadium II/III = MCT+ARP+TME
pada yg non-operabel, diberikan terapi paliatif berupa.
1. colostomy di bagian proksimal dari kanker
2. pitasan ileocolostomy
3. berikan radioterapi
4. berikan chemoterapi
untuk stadium I tidak usah, stadium II masih dipertimbangkan
untuk stadium III berikan 5FU/folic acid atau capecitabine selama 6 bulan
untuk stadium IV berikan5FU/folic acid atau capecitabine +oxaliplatin atau irinotecan selama 6 bulan
Took me time to read the whole article, the article is great but the comments bring more brainstorm ideas, thanks.
- Johnson