Amey
pembicaraanku dan mom mmg tak pernah basi.

ttg cinta..persahabatan,,,bgmn berinteraksi dgn org lain, strategi mendapatkan "link", bgmn bersikap baik pd semua org,,, bagaimana mempertahankan dirimu dari "pelecehan",,,dan sebagainya...dan sebagainya...

siang ini aku berbicara banyak soal2 diatas itu.
menyenangkan sekali,,,ibuku berhati kuat dan tak pernah menyerah.
sangat kontras dgnku yg berhati lemah ini.
mam sring marah atas perlakuan tmn2ku yg terkesan "melecehkan"..
slalu marah dan mengatakan "mau2mu di begitukan??"
....

well,
aku menyayangi ibuku
dia adalah kartiniku...

saat ini mom jg lagi sakit,,,
stress jg ngurus 2 org sakit..

OMG, ayaaaah!! cepat2lah pulaaangg!!!
Amey

ini adalah foto Hanif saat "pura2 memotong kue" di ulang tahun pernikahan nenek-kakekku yang ke-50...dia terlihat sehat sekali klo dekat dengan makanan ^^

semalaman ini tak tenang tidurku....
andai saja hanif tak terus menerus mengigau, berkeringat, dan mengeluarkan suara mual akibat gastric refluxnya...
maka malam ini seharusnya aku bisa melingkar nyaman di kasurku sendiri.
bukan dikamar adikku yg dengan kebiasaan "tidak bisa tidur tanpa AC"nya menyengat kulitku yg tak suka dingin ini.

tp,,,

God, blm pernah kulihat adikku se menderita ini (setelah dy disunnat dulu).

inilah aku, yang tak terlatih merawat orang sakit.

slama ini aku dan hanif selalu saja bertengkar.
aku tak pernah membuat dia bahagia dgn menerima ajakan main bolanya, dan terlalu sibuk dgn kuliah dan organisasi, shingga aku slalu pulang malam.
belum lagi masa2 uan kemarin aku malah bersekongkol dengan ibuku menyiksa dia dengan beban "belajar!" yg tak henti2nya.

smuanya itu membuat kami tak begitu dekat secara emosi.
dia sering kali membenciku yang tidak seperti kakak ini.

canggung, aku tak tahu harus apa dalam tiap tahap penderitaannya.

saat tahu dia demam, aku hanya bisa menatap iba padanya. tak berani mengompres ditengah2 udara dingin itu...(pasti air hangatnya akan cepat menjadi dingin,dn memperparah situasi)
saat dia muntah, aku hanya bisa mengambilkan baskom untuk menampungnya.
saat dia sakit perut, aku hanya bisa mengoleskan minyak g jelas ke perutnya.
saat dia mengigau dan berkeringat hebat di tengah2 ruangan ber-Ac (yg membuatku alergi dingin itu), aku hanya bisa memandanginya, berharap itu tak terlalu mengganggu tidurnya, dan membayangkan kira2 bagaimana rasanya menjadi dia saat ini.
saat dia akhirnya terbangun jam 3 pagi dan tak bisa tidur lagi, aku hanya menawarkan "mau nonton TV?" padanya sambil menyerahkan remote, berharap itu bisa mengalihkan perhatiannya dari penderitaan.
tak ada tindakan profesional, ataupun kata2 manis penghibur sambil memijat kepalanya untuk membuatnya sedikit senang (karena dia tak suka itu)

bodohnya, setelah dia terlihat nyaman menonton, aku pun tertidur....
aku tak tau lagi dia melewati sakit2 apa lagi di sisa 2-3 jam subuh ini...

hanif...cepatlah sembuh ya...
aku janji akan menemanimu main bola digarasi...