Amey

Masa-masa PMS slalu menjadi penyiksa tulen.

Naik turunnya progesterone dan estrogen ini, selalu menyebabkan efek yg menganggu bagi species manusia yg menjadi hostnya. Rasanya air mata itu g ada habis2nya.

Begitu sedih…sedih yang parah sekali. Menghambat ibadah, kreativitas, dan proses pembelajaran.

Sedih karena melalaikan perintah-Nya, sedih ditinggal kekasih, sedih krn g pernah belajar, sedih krn tugas organisasi menumpuk, sedih krn mati lampu, sedih krn ayah keluar kota, sedih krn baru sj tabrakan, sedih bukan kepalang.serasa dunia ini hancur dan luluh lantak di atas kepalamu.

Dimasa PMS, Luar biasa betapa hal-hal remeh bisa sj membanjiri bantal, mushola, lembar2 buku, dan membuat selaput kerak yang hingga kini masih membayang di kacamataku.

Berhari-hari termenung-menung, termagu-magu dan terbayang-bayang hal-hal dimasa lalu. Begitu luar biasanya, hingga ia masuk kedalam mimpi2ku. Tidak ada penjelasan logis kenapa hati ini selalu sj melankolis. Akh, Tidak pernah kah ia mau belajar, bahwa rasa malu itu akan datang, jika kadar hormone itu menurun? Tergantikan penyesalan, dan rasa aneh menjalari menyadari kebodohan diri ini.

Ya, Setan dan dirinya pasti sedang tertawa. Tak pernah menyerah menunjukkan hal-hal pantang pembawa bencana. Padahal selalu dikatakan, “ikuti kata gurumu!”.

Seperti kata guru forensic yang satu ini, “jgn sekali2 mencinta org yg berani menyakiti hatimu, apalagi fisikmu!”

Serasa diputarkan sebuah kaset dengan percepatan 16 kali.
Tak terhitung lagi berapa kali Tuhan berganti.
Tak terhitung lagi berapa kali ia tersakiti.
Tak terhitung lagi berapa kali ia harus meminta maaf untuk hal yg tidak pria itu peduli.
Tak terhitung lagi berapa kali ia harus menjatuhkan gengsi.
Tak terhitung lagi berapa kali waktunya terbagi.

Meski tau sudah terjerumus dlm cinta yg fana dan palsu. Hanya sj,rasanya tak mau melepaskan org yg sdh pernah mengambil perasaan itu. Alasannya simpel. Mengikuti ramalan SMA ttg munculnya pasangan hidup yg Cuma sekali, dan tak akan ada lagi yg lain. Jadi simpel kan, krn dia org pertama yg menculik, maka seharusnya dia yg terakhir itu.

Tapi teori entropy teman itu benar. Hidup ini kumpulan black hole, dan ketidak teraturan.

Meski dalam kisah “Tuhan Perajut”, kita harus percaya bahwa smua sudah di atur di arasy, but still, manusia hanya bisa melihat benang-benang kusut dari bawah, layaknya seorang toddler melihat rajutan ibunya sambil mendongak.

Akh…Ibu, kuharap suatu saat, jikalau Engkau menaikkanku ke pangkuan-Mu, aku ingin rajutanku adalah sesuatu yang indah. Tak seperti yang kulihat dari bawah sini.

aku rindu pada-Mu Ibu… aku lelah mendongak sambil memeras otak memikirkan seperti apa rajutan-Mu itu. Tapi aku tahu, seorang Ibu selalu mempunyai rencana yang baik untuk anak-Nya ‘bukan?

Asyhaduallaa ilaaaha IllAllah, wa AsyhaduAnna Muhammadarroshulullah…

Amanah…amanah…amanah...hidup ini adalah amanah
0 Responses