Amey
teman2,
tanggal 28 ini qta gabung yuk, sm 1 milyar orang di dunia bwt matiin lampu dari jam 20.30 s/d 21.30 untuk slametin bumi qta dari global warming!

Klo qta matiin lampu, listrik2 yg qta matiin bs nyalain 900 desa, nylametin 284 pohon dan menambah oksigen kita lho!

kirim pesan ini ke semua teman2 kamu ya.
klo kmu sayang ma bumi kita!!!

hayo, kali ni g usah sayang2 pulsa bwt nylametin bumi yaaa!!!

sebarkan!
amalkan!
selamatkan!

for our beloved earth..
Amey

jam 8.30

aku sedang bersiap2 menyiram tubuhku dengan kesegaran air pagi hari.
belum lagi air itu mengalir meninggalkan gayungnya.
tanganku terhenti oleh sesuatu.

telingaku menangkap mutiara kata2 yang siap2 di lancarkan kiai bejo dari Smart FM.
jingle khas yang akan memulai mutiara hari ini membuatku awas.

kumatikan kran air, dan kubuka pintu kamar mandi agar suaranya lebih jelas terdengar.

yap, hari ini topiknya ttg wanita.
hahaha...
topik favoritku...

aku lupa bagaimana sang kiai MH meluncurkan mutiara kata2nya yg indah, tapi aku hanya bisa menangkap intinya, dan berusaha menceritakan kepada kalian.

kiai rupanya sedang memuja istrinya
(sama dengan keadaan ayahku skrg,..ntah kenapa, akhir2 ini aku dikelilingi suami2 sayang istri ^_^)
tp pada dasarnya sang kiai sedang memuja setiap wanita sih...

watch it girls,,,

perubahan seorang anak perempuan, menjadi gadis remaja, kemudian menjadi istri, menjadi ibu, dan menjadi nenek. selalu ditandai oleh perubahan yang sakral.

tengok saja,
untuk dikatakan remaja, kita mengalami menstruasi yang menandakan kematangan kita.

untuk menjadi istri, kita ditandai dengan dimilikinya kita oleh seorang imam.

untuk menjadi Ibu, (ini yang paling sakral), kita melewati proses melahirkan yang sulit, menyusui, dan yang terpenting, anugrah perasaan kasih sayang yang diturunkan langsung oleh Tuhan pada setiap ibu didunia. perasaan yang halus dan tak terperi ini yang membuatku selalu bersyukur bahwa aku wanita, yang nanti akan mendapatkannya juga...(amien)

dan untuk menjadi nenek, ditandai oleh keberadaan cucu, dan hilangnya periode menstruasi.

proses2 ini begitu alami dan jelasnya, dan selalu membuat kita berubah drastis disetiap langkahnya.

hmmm...masih kurang kelihatan sakralnya? klo gitu bandingkan dengan pria:

emm..aku berubah pikiran, nanti terkesan "menjatuhkan" lagi.hehehe...

dari proses2 yang berat itu, kiai MH mengaku bahwa wanita derajatnya lebih tinggi dari pria.

tapi kenapa ya, pria sering menindas wanita?

untuk itu, kiai bejo melontarkan pertanyaan tak terjawab...
"apakah karena pria iri?"

karena iri, mereka berusaha bekerja sekeras mungkin untuk mendapatkan derajat tinggi dihadapan sesamanya.
berusaha mengintimindasi wanita karena wanita sudah mendapatkan terlalu banyak?

well, i dont really understand.
ini harus mendapat tanggapan dari pria2 sendiri...

meskipun begitu, aq pernah dengar tanggapan yang mungkin menjawab sedikit:

"wah, cewek enak ya, g usah kerja keras, g usah repot2 mikirin karier, tinggal cari suami yg pantas aja, ada yg ngidupin"

ckckck...aku g brenti tertawa jika membaca SMS tmn ku yg ini.

wahai pria..., benarkah kalian iri??
Amey

Intro : C D Bm Em (2X)
C D
# ku terus melangkah melupakanmu
Bm Em
Lelah hati perhatikan sikapmu
C D
jalan pikiranmu buatku ragu
Bm Em
Tak mungkin ini tetap bertahan


##:
C D
Perlahan mimpi terasa mengganggu
Bm Em
Ku coba untuk terus menjauh
C D
Perlahan hati ku terbelenggu
Bm Em
Ku coba untuk lanjutkan Hidup

REFF:
C D
Engkau bukanlah segalaku
Bm Em
bukan tempat tuk hentikan langkahku
C D
usai sudah semua berlalu
Bm Em
biar hujan menghapus jejakmu


Back to #, ##, Reff
c D
Lepaskan segalanya
Bm Em
lepaskan segalanya

intr: C D Bm Em

Reff

C D Bm Em

ini adalah lagu pertama yg berhasil gw pelajarin scr otodidak...
begitu mudah untuk sebuah lagu yg mengandung banyak kenangan didalamnya...
Amey

Sahabat
adalah kebutuhan jiwa,yang mesti terpenuhi.
Dialah ladang hati,yang kautaburi dengan kasih,
dan kaupanen dgn penuh rasa terima kasih.
Dan dia pulalah naungan dan penghangatmu,
Karena engkau menghampirinya saat lapar
dan saat tubuh butuh kedamaian.

Apabila dia bicara mengungkapkan pikirannya,
engkau tiada takut membisikkan kata'tidak'di
kalbumu sendiri,
kau juga tiada menyembunyikan kata'ya'.
Dan tiada maksud lain dari persahabatan
kecuali saling memperkaya roh kejiwaan.
Karena kasih yang masih menyisakan
pamrih,dalam jangkauan misterinya,
bukanlah kasih,tetapi sebuah jala yang ditebarkan,

Hanya menangkap yang tiada diharapkan.
Dan persembahkanlah yang terindah bagi
sahabatmu.
jika dia harus tau musim surutmu,
Biarlah dia mengenal pula musim pasangmu.

Seseorang yg kehilangan uang,kehilangan banyak
hal
Tetapi sesorang yg kehilangan seorang
teman,kehilangan lebih banyak hal.
Dan seseorang yg kehilangan
iman/keyakinan,kehilangan semuanya.

Banyak orang yg keluar dan masuk di hidupmu.
Tetapi hanya teman sejati,akan meninggalkan
jejak di hatimu....

hasil copas message jawa bwtku...
thanx fren...
when i'm seeing this again...
i feel glad that we've spent those happy times together...
Label: 0 komentar | | edit post
Amey

Negara Indonesia, adalah suatu Negara yang mempunyai bentuk geografis paling unik di muka bumi ini. Tersebar dari sabang sampai merauke, dengan beribu pulau yang menjadi anggotanya. Tak ketinggalan laut dan kekayaannya, pun melengkapi dan menjadi tuan rumah bagi berjuta-juta makhluk hidup dari berbagai spesies ciptaan Tuhan. maka tak heran kiranya, manusia-manusia penghuni Indonesia,sangat beragam dalam kehidupan bermasyarakatnya. Disatukan oleh sejarah yang sama, dengan semboyan “Bhineka Tunggal Ika”, terbentuklah suatu Negara yang besar, dengan potensi yang massif dari keberagamannya itu.

Dengan potensi yang luar biasa itu, selayaknya Indonesia mempunyai sebuah ide, gagasan, atau cita-cita yang menjadi tempat pengejawantahan potensi-potensi tersebut. Untuk mengarahkan dan membawa bangsa ini kearah yang benar dan membesarkannya dimata dunia. Maka dalam kesempatan ini, saya ingin memuji bapak Negara yang telah berhasil menciptakan sebuah filsafat bernama “Pancasila” sebagai ideologi yang tepat untuk Indonesia.

Filsafat pancasila ini, oleh the founding father, telah dituangkan dalam bentuk sistem , dimana esensi pancasila yang meliputi: (1) Ketuhanan, (2)Kemanusiaan, (3)Persatuan, (4)Kerakyatan, dan (5)Keadilan. Adalah sesuatu yang bulat dan utuh, dan tak dapat dipisahkan. Dari sinilah, Kejeniusan bapak Negara dalam perenungannya mengenai keadaan Indonesia dapat kita baca dalam hasil rumusan ideologi ini. Karena jika ada satu saja sila yang luput, maka ia bukanlah ideologi yang lengkap untuk menyatukan, dan menjadi identitas fundamental Indonesia.

KeTuhanan, memberikan syarat bahwa Indonesia adalah Negara yang beragama. Sebenarnya hal ini sudah cukup, mengingat agama pun sudah mengatur segala aspek kehidupan manusia, tetapi rupanya bapak belum percaya akan ke”sholeh”an warganya, sehingga merasa masih haruslah ia dijabarkan dalam sila ke dua—kemanusiaan yang beradab—agar warga Indonesia senantiasa sadar akan ke”manusia”an dirinya, sebagai khalifah dimuka bumi ini, demi menciptakan sebuah dunia yang beradab.

Persatuan, untuk menguatkan Indonesia yang sangat beragam dan rentan akan perpecahan. Yang dibalut oleh kerakyatan yang dipimpin oleh perwakilan, skaligus mengingatkan kita, akan perlunya keberadaan seorang pemimpin untuk mewakili, dan mengarahkan bangsa ini.

Mari melirik sedikit kemasa sekarang. Sejak runtuhnya orde baru, kepercayaan kita terhadap wakil-wakil kita ini semakin tipis, terlihat dari semakin banyaknya orang yang ingin menjadi pemimpin. Caleg bertebaran dimana-mana, dan pemilu yang seyogyanya menjadi pesta rakyat mulai terasa dampak negatifnya. Masyarakat yang semula ingin memilih langsung agar lebih percaya pada wakilnya, rupanya sekarang menjadi bingung sendiri oleh banyaknya jumlah caleg yang ingin dipilih. Seharusnya kita kembali pada sila ke-4 pancasila, agar kepercayaan kita pada para wakil diperkuat,sehingga hal ini tidak bertambah buruk dan menjadi penyakit kronis penggerogot tubuh bangsa Indonesia.

Selanjutnya, untuk para wakil yang dimandat, lihatlah sila ke-5. Sehingga timbul kesadaran akan amanat bapak Negara, untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Amey


Ditengah-tengah krisis identitas yang sedang gencar melanda negeri ini, maka kata “Revitalisasi dan pemberdayaan kembali identitas nasional” terasa membawa angin segar bagi warga Negara Indonesia yang masih cinta terhadap nilai-nilai khas Indonesia, yang berdasarkan pancasila.

Celakanya, generasi muda yang seyogyanya menjadi penggerak terbesar urat nadi bangsa ini, adalah kalangan-kalangan yang paling rentan terhadap wabah krisis identitas bangsa. Bujuk rayu budaya barat yang bersifat individualisme, materialisme, dan kapitalisme, rupanya sesuai dengan permintaan pasar kaula muda di Indonesia.

Sehingga ia laku bak barang diskonan. Pancasila pun mendapat banyak gugatan, sinisme, dan pelecehan terhadap kredibilitasnya sebagai dasar Negara, ataupun ideologi,
Tak bisa dipungkiri, peranan mereka-mereka yang mengaku “idealis” turut berperan dalam menimbulkan cap negatif kawan-kawan muda yang sesungguhnya masih polos untuk di isi, dengan doktrin-doktrin bahwa Indonesia tidak punya cukup harga diri jika dibandingkan dengan segala kemapanan dari negeri jauh di barat. Cap “Negara dunia ke-tiga” dan “Negara berkembang” tak pernah melepaskan kita dari keinginan untuk mengadopsi megahnya hal-hal di “Negara maju” itu.

Bangsa yang besar, adalah bangsa yang bangga dan konsisten atas identitasnya. Seperti halnya setiap manusia yang telah dibekali kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda oleh Tuhan. Kita ditunjukkan bahwa keberagaman itu memang nyata, dan orang yang mampu memanfaatkan bakatnya, akan menjadi yang terbaik dikalangannya. Sedangkan krisis identitas, justru akan membuat kita masuk kedalam golongan rata-rata, yang sampai kapanpun tidak akan dilirik dunia.

Suplemen mata kuliah pancasila sebagai sarana revitalisasi pun menjadi ujung tombak perjuangan. Disusul oleh penulis-penulis dan siaran-siaran dimedia yang memamerkan keluar biasaan bangsa ini. Nilai-nilai yang perlu ditanamkan diantarnya adalah: gotog royong, persatuan dan kesatuan, saling menghargai dan menghormati, akan memperkuat rasa cinta terhadap bangsa ini.

Jika rasa cinta sudah timbul, bangsa ini akan terevitalisasi secara keseluruhan, demi realisasi mewujudkan integritas bangsa, agar lebih bermartabat dimata dunia.
Amey
Dengan perasaan g karuan….13 maret, 2009…..

00.47, I’m just in the middle of a chat with my friends…
I’m holding my guitar…
Singing for myself…
Looking loosely at my handphone…
Waiting for a miracle…

00.49 Suddenly…
There comes a call…
A call that would mixed my heart…
My God, how should I react?

Aq berlari kebalkon,

Ya, dia disana,
Menerobos dinginnya malam ini.
dia, bersama lilin kecil itu.
Menghangatkan malamku.

Konyol memang, melihat lilin kecil itu berani menentang keangkuhan lampu jalan.
Tapi bagiku, lilin itu lebih terang daripada bulan

Satu adegan indah baru saja tercetak dalam lembarku.
Tuhan, mengapa tak ada chemistry yang muncul padanya?
Tak tega menolak, tapi tak sanggup mengkhianati amanah orang tua.
Rasaku telah dicuri oleh yang lain…

Yang lain,…
Yang menghancurkan asaku

Malam ini, malam dimana aq seharusnya menangis.
Menangis, menyadari chemistriku tak secuilpun mengingatku.
Tapi kenangan ini menghangatkan.
Menyelamatkan.
Dan Menetralkan.

---Makasih untuk dia yg telah menjadi kakak, dan teman ku yg baik---
….well,,, Happy Birthday to me!-^^-…
Label: 2 komentar | | edit post